TAKUT
Yosafat menjadi takut, lalu mengambil keputusan untuk mencari TUHAN. Ia menyerukan kepada seluruh Yehuda supaya berpuasa. Dan Yehuda berkumpul untuk meminta pertolongan dari pada TUHAN. Mereka datang dari semua kota di Yehuda untuk mencari TUHAN.
(2 Tawarikh 20: 3-4)
UJIAN = TAKUT, itukah yang kamu rasakan? Takut apa? Tidak lulus? Iya, takut tidak lulus. Saya juga pernah merasakan apa yang kamu rasakan, ketika menghadapi ujian, takut tidak lulus. Ujian itu ibarat perang, kalo kurang senjatanya, bisa jadi kalah, kalau kurang pasukannya, mungkin saja kalah, apalagi jika tidak ada pemimpinnya, atau pemimpinnya takut, wah kacau deh. Nah untuk menghadapi UJIAN yang = PERANG itu, apa yang bisa kita lakukan? Berdiam diri sajakah dalam ketakukan tanpa melakukan apa-apa, alias pasrah atau berbuat sesuatu?
Ada seorang raja yang bernama Yosafat, ia adalah raja di kerajaan Yehuda, salah satu kerajaan yang didirikan oleh bangsa Israel. Pada suatu hari, kerajaan ini diserang oleh bangsa Moab dan Amon, namun, rajanya, Yosafat, TAKUT. Sebagai seorang pemimpin suatu kerajaan, harusnya ia tidak boleh takutkan? Tetapi Alkitab menuliskan dalam 2 Tawarikh 20: 3a bahwa Raja Yosafat TAKUT. Kok bisa? Setidaknya ada 3 alasan kenapa ia menjadi takut:
- Yang menyerang Yehuda adalah bani Amon, Moab, Meunim dan bangsa-bangsa di sekitarnya. Itu artinya, ada pasukan-pasukan perang yang sangat-sangat besar siap mengempur Yehuda. Siapa yang ga takut?
- Pasukan bani Amon dan Moab adalah pasukan yang sangat tangguh, mereka memiliki pasukan yang pintar ilmu perang, dan memiliki perlengkapan perang yang jauh lebih canggih dibandingkan dengan Yehuda. Siapa yang tidak takut?
- Posisi Yehuda telah dikepung. Pengepungan dalam konteks peperangan zaman dahulu atas sebuah kota adalah blokade atas semua hal. Semua pintu masuk dikepung. Bahkan saluran air dihambat sehingga orang-orang yang terkepung akan ketakutan karena kekurangan pasokan air dan bahan makanan, dan tidak berdaya untuk kemudian menyerah. Cara ini dilakukan untuk melumpuhkan kekuatan musuh, sehingga pada waktunya, penyerang akan mendapatkan kemenangan mutlak setelah terlebih dahulu melemahkan musuh.
Yosafat dan kerajaannya, mengalami krisis yang sangat-sangat menakutkan, tetapi ia tidak berdiam diri saja, ayat 3 menuliskan bahwa ia mengambil keputusan untuk MENCARI TUHAN. Tidak hanya sendiri, ia mengajak seluruh rakyatnya untuk berpuasa, merendahkan diri di hadapan Tuhan, memohon pertolongan-Nya. Dan yang terjadi kemudian, Tuhan sendiri yang turun tangan memimpin peperangan Yehuda, 2 Tawarikh 20: 15c “beginilah firman TUHAN kepadamu: Janganlah kamu takut dan terkejut karena laskar yang besar ini, sebab bukan kamu yang akan berperang melainkan Allah.”). Ia mengacaubalaukan pasukan Moab dan Amon, bahkan menghancurkan mereka hingga tak tersisa, bahkan mereka saling bunuh-membunuh (2 Tawarikh 20:23-25). Dan kemenanganpun menjadi milik Raja Yosafat dan segenap rakyat Yehuda.
Ingat, ketika kita mengalami ketakutan yang teramat sangat, bahkan sudah putus asa, segala cara sudah kita lakukan, tetapi kita masih merasa TAKUT, datanglah kepada Tuhan, rendahkan diri di hadapan-Nya, mintalah pertolongan-Nya, maka Ia akan memberikan jalan keluar yang terbaik bagi kita. Seperti firman Tuhan berkata “Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.” Kiranya Tuhan menolong kita, Tuhan Yesus memberkati. Amin
Doa:
Tuhan Yesus yang baik, terimakasih untuk ujian yang Tuhan berikan kepada kami hari ini. Berikan kami hikmat untuk bisa menghadapi dan melewati ujian hari ini. Dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar